IKHLASH
“Ikhlas” Suatu
kata yang sangat mudah untuk dikatakan tapi sangat sulit untuk dilakukan.
Banyak orang disekitar kita sering mengungkapkan sebuah kata ini namun, apakah
mereka sudah melaksanakannya atau hanya sekedar ucapan belaka?? Padahal sebagian
kita tahu bahwa makna ikhlas memiliki arti yang sangat luar biasa dan amalan
ikhlas memiliki derajat yang tinggi disisi Allah subhanahu wataa’la
seperti yang disabdakan oleh Rosulullah sholallhu alaihi wasallam dalam haditsnya,
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَة رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ,
"إِنَّ اللهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَ أَمْوَالِكُمْ وَ لَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوْبِكُمْ وَ أَعْمَالِكُمْ."
Dari
Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
telah bersabda, ”Sesungguhnya Allah tidak memandang kepada rupa kalian, juga
tidak kepada harta kalian, akan tetapi Dia melihat kepada hati dan amal
kalian”.)HR. Muslim, Ibnu Majah, Ahmad, Baihaqi, Abu Nu’aim)
Pengertian ikhlash
Lalu apa sebenarnya pengertian dari ikhlash?? Para ulama berbeda pendapat
dalam mengartikan sebuah kata yang sederhana ini ada yang berpendapat bahwa
ikhlas adalah memurnikan tujuan umtuk mendekatkan diri kepada Allah. Ada juga yang
berpendapat adalah mengesakan Allah dalam beribadah kepadanya. Namun, apa
sebenarnya pengertian dari ikhlash ini...??
Dari Al ‘Izz
bin Abdissalam mengatakan bahwa ikhlash ialah, “seorang mukallaf melaksanakan
ketaatan hanya semata-mata kepada Allah”. Dia tidak berharap apapun seperti
pengagungan, penghormatan dari manusia dan tidak pula berharap manfaat dari apa
yang dia lakukan hanya semata-semat untuk Allah subhanahu wa ta’ala.
Dari Al Harawi
mengatakan bahwa ikhlas adalah “membersihkan amal dari setiap noda.”dia tidak
mencari perhatian dihati manusia dalam rangka memperbaiki hatinya dihadapan
Allah, tidak suka jika seandainya ada manusia yang memperhatikan amalannya,
meskipun hanya sedekah 1 rupiah pun..
Dari Abu Utsman
mengatakan, ikhlas adalah melupakan pandangan makhluk dengan hanya selalu
melihat kepada Allah ta’ala.
Dari berbagai
sebagian pendapat yang ana tulis kita bisa melihat bahwasannya arti dari satu
kata “Ikhlas” begitu luas tidak ada yang dapat mendefinisikan secara mutlak apa
arti dari ikhlas tersebut.
Ikhlash adalah “menghendaki
keridhaan Allah dalam suatu amalan, membersihkan hati kita dari segala apa-apa
yang berhubungan dengan dirinya dan dunianya,dan tidak ada yang
melatarbelakangi amalan tersebut kecuali hanya karna Allah dan demi tempat kembalinya.
Tidak ada sedikitpun rasa berharap kecuali pengharapan yang pasti yaitu hanya
kepada Allah.”
Niat suatu amalan yang ikhlash adalah memurnikan niat kita hanya kepada
Allah semata. Mungkin kita masih merasa sulit untuk melakukannya tapi apa salahnya
kita berusaha dengan semaksimal mungkin untuk melepas semua yang berhubungan
dengan duniawi dan berharap kepada Allah semata seperti sahabat Abu Bakar
As-Shidiq radhiallahu anhu yang menshodaqohkan seluruh hartanya dijalan Allah
dan sahabat Umar Al Faruq yang menshodaqohkan setengah hartanya dijalan Allah.
Mungkin kita masih berat melakukan apa yang mereka lakukan tapi kita bisa menshadaqohkan
sedikit demi sedikit harta yang kita punya dengan ikhlas tidak berharap apapun
didalam hati. Meskipun rasulullah shalallahu alaihi wasalam menjamin dalam
sebuah haditsnya,
مَا نَقَصَتْ
صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ
“Sedekah tidak akan mengurangi harta.” (HR.
Tirmidzi)
Menurut penulis, cara termudah untuk belajar ikhlas adalah dengan
bersedekah, lalu berlanjut kepada amalan lainnya tapi jikalau kalian menemukan
cara sendiri untuk ikhlash kenapa tidak mencobanya? Mari kita mulai belajar
untuk ikhlas dari segala amalan perbuatan kita dari segala musibah kita dan
semata-mata hanya untuk Allah tanpa harapan kepada yang lainnya. Wallahu’alam bishowab.